Wednesday, December 26, 2007

Kursus Singkat di Kediaman Pa` De

DWP KBRI Roma paling semangat kalo mendapat tambahan ilmu baru, makanya begitu diundang oleh Pa` De, salah seorang warga Indonesia yang sudah lama tinggal di Italy, untuk mendapatkan kursus singkat keterampilan dari kaca dan kertas tissue, DWP langsung bersedia dan segera mengatur rencana keberangkatan. Jenis keterampilan ini hampir sama dengan docupage namun media yang digunakan adalah kaca, misalnya piring kaca yang selanjutnya ditempel motif dari kertas tissue.

Ibu-ibu langsung mencoba mempraktekan keterampilan ini, terutama Ibu Djafar Husein yang sangat menyukai macam-macam keterampilan. Hasilnya memang luar biasa indah dan sangat cocok untuk hiasan dinding atau diberikan sebagai souvenir kepada kolega. Pokoknya pengalaman berkunjung ke kediaman Pa` De kali ini sangat bermanfaat karena menambah jenis keterampilan baru kepada Ibu-ibu DWP KBRI Roma. Terima kasih atas undangan Pa` De.

Friday, December 21, 2007

Hari Ibu Nasional :"Ngotot Kencur padahal Temu Kunci"

Ga disangka memang....tadinya hanya mau simple dan ga makan waktu banyak, karena Hari Ibu Nasional oleh DWP KBRI Roma diperingati bertepatan dengan hari Jumat. Tiap Jumat, biasanya para kaum laki-laki di KBRI Roma bersama-sama shalat Jumat di Masjid. Makanya kita akhirnya memilih mengadakan acara yang sederhana....dari yang semula berganti-ganti sampai ada empat proposal yang diajukan dari mulai Proposal "Lomba Mengenali Bumbu", "Lomba Membuat Sambel Terasi", "Lomba Membuat Bumbu Gado-Gado", sampai "Lomba Membuat Nasi Goreng", akhirnya dengan kenyataan pada hari itu kita mantep mengadakan "Lomba Mengenali Bumbu Dapur". Latar belakangnya agak nyentrik nih berdasarkan proposal yang intinya pengetahuan mengenai bumbu dapur sebagian besar dikuasai oleh kaum wanita yang padahal hampir sebagian besar waktu kaum wanita terutama Ibu-ibu dicurahkan untuk mengumpulkan sederet bumbu untuk membuat rendang si Abang, Rawon si Mas dan sambel terasi si Aak. Setelah kerja keras menyiapkan semua kebutuhan di hari "H" dari mulai konsumsi, berlatih Hymne dan Mars Hari Ibu sampai tetek bengek kebutuhan lomba termasuk hadiah akhirnya semua berjalan lancar dan dasar Ibu-ibu DWP selalu happy klo kebayaan walaupun he3x.....10 derajat suhu hari tepatnya pagi itu!!!@#$% Setelah selesai upacara kita hangatkan dulu dengan risoles panas hasil kerja keras Ibu Kiswantoro, Gemblong Goreng Panas Mbak Murni dan yang paling laris nih : Tempe Kemul Ibu Djaffar Husein....ga ketinggalan Teh dan Kopi Hangat....emmmmmmmmmm lumayan untuk menaikkan sedikit pengaruh suhu hari.

Upssss.....ada yang lalu lalang sambil menikmati hidangan....beberapa Ibu DWP mulai mempersiapkan objek lomba....bumbu2 ditempatkan di mangkuk kecil dengan masing2 dilengkapi bendera bertuliskan nomor setelah itu lembaran jawaban dibagikan kepada para peserta yang semuanya laki2 plus pulpen tentunya. Pronti.....via!!!!! peserta diberi waktu 15 menit untuk mengenali 20 macam bumbu dengan ancaman kalo nyontek hadiah akan beralih ke para Juri. Ga ketinggalan Pak Djaffar Husein ikut menjadi peserta lomba ini....beliau semangat sekali loh! Pak Frank sangking semangatnya berhasil mengisi penuh daftar jawaban hanya dalam waktu kira2 5 menit sahaja...tapi sayang yang bener cuma 5 juga!....Pak Didit mundur dengan ksatria karena sudah mentok bu...kenapa bapak pasrah...ya karena saya memang ga tau namanya" Kata beliau. Waktu habissssssssssssssss.......!!!! kata MC, Ibu Grace Kandau, kumpulkan semua jawaban. Sambil menunggu para Juri, Ibu Erizal Sodikin, Ibu Amri dan Ibu Djaffar memeriksa jawaban berdasarkan kunci....MC membacakan kunci jawaban yaitu nama-nama bumbu dan terlihat terjadi keributan kecil antar peserta karena salah seorang ngotot kencur padahal temu kunci....juga sambil menunggu hasil perlombaan kembali dikeluarkan tempe kemul hangat dan beberapa Ibu DWP KBRI Roma mulai mengambil Hadiah yang telah disiapkan. Hasil lomba menunjukkan ternyata sebagian besar bapak2 payah pengetahuannya tentang bumbu, sehingga kita tidak mengadakan final karena jarak nilai yang terlalu jauh. Juara ke-1 adalah Bapak Amri Tahar, Juara ke-2 Bapak Irwanda, Juara ke-3 Bapak Asep, Juara Harapan ke-1 Bapak Djojo, Juara harapan ke-2 Bapak Kiswantoro dan Juara harapan ke-3 Bapak Hartyo.
Hadiah kepada para pemenang diberikan masing-masing oleh para istri, sangking bahagianya menang dan tampil dimuka umum mau aja beberapa pasangan dikomporin hadirin yang hadir : cium!....cium!...cium!!!!!!!!!!....yang paling hot pasangan Ibu dan Bapak Djojo yang mesra mencium kening sang Ibu......suit-suitttttttttttttttttttt.........Pak Kiswantoro ga malu-malu nyosor si Ibu.....he3x sampe si Ibu kaget tapi trus senyum dikulum karena dibisikin : "met hari ibu ya say", kalo Pak Hartyo rada jaim dikit tapi janjian ntar dirumah aja ya!!!...........Adalah suatu kehormatan dalam kebudayaan masyarakat Italy untuk segera membuka Hadiah....buka-buka!!!! Masing2 pemenang membuka hadiahnya....ternyata hari itu memang semua untuk Ibu-ibu termasuk hadiah yang didapatkan Bapak-bapak...he3x!!!!! Jangan ada yang dendam ya Bapak-bapak dengan kepikiran seandainya juga ada hari Bapak-bapak!@#$% Pak Amri dapet Grill Leagostini, Pak Asep Dapet pan untuk bikin krep, Pak Irwanda dapat pan, Pak Kiswantoro dapat stople kristallllll, Pak Djojo dapat Stabmixer moulinex dan Pak Hartyo dapat timbangan. Angkat semua hadiah!!!!.....semaiiiillllllll.............bak artis dangdut yang baru keluar dari sibakan kain horden panggung mereka langsung dihujani dengan kilatan kamera. Hari itu, acara ditutup dengan menu spesial berupa Bakso Komplit Panas. Dan Hari itu, Hari Ibu Nasional ke-79, yang ga disangka menjadi begitu meriah, semua kerja keras menjadi tidak sia-sia, semua karena kami DWP KBRI Roma selalu berusaha untuk bukan hanya menjadi seorang wanita tapi kami adalah a good manager because we manage everythings for our family; we serve a good, health and save food for our family; we serve a clean and warm clothes for our family....itu semua karena kami seorang Ibu. "Girls Never Give Up to Do and Give the Best"


Mars Hari Ibu

Merdeka melaksanakan Dharma,

perlambang tekad kaum wanita.

Bahu-membahu dengan kaum pria,

mencapai kemerdekaan bangsa .

Mempersiapkan generasi muda,

jadi penerus perjuangan bangsa.

Bulan Desember 22 tahun dua puluh delapan,

awal kesatuan g`rak wanita Indonesia.

Meningkatkan p`ran wanita jadi tekad kita,

Menjadi mitra sejajar pria.

Dalam pembangunan bangsa,

Hari Ibu Indonesia pembangkit s`mangat juang kita.


(foto-foto lengkap bisa dilihat di album foto)

Tuesday, December 18, 2007

Idul Adha Tetap Rame walau Tanpa Sate Kambing

Idul Adha tahun ini jatuh pada tanggal 19 Desember 2007, suasana diramaikan dengan gema Asma Allah dari para jamah yang sudah hadir pagi itu. Uztad Adnan yang memimpin Shalat sekaligus memberikan ceramah pada hari itu....beliau tidak lupa bercerita sejarah qurban yang merupakan pertentangan batin bagi Nabi Ibrahim untuk menerima perintah Allah menyembelih putra buah hatinya, Ismail. Setelah selesai para jamaah saling bersilahturahmi dan segera menikmati menu spesial lebaran. Biasanya di tanah air hari besar ini selalu diramaikan dengan pemotongan hewan kurban, namun karena tempat tidak memungkinkan sebagian besar jamaah di Italy berkurban di tanah air. Tapi kita bisa tetap makan gulai kambing bikinan Ibu-ibu DWP KBRI Roma plus lontong, sambel goreng udang krecek dan opor ayam, tape uli, bolu zebra gatot, bolu marmer dan cheese stick. Tamu-tamu mulai berdatangan dan langsung menikmati hidangan.

Monday, December 10, 2007

HUT DWP Ke-8:"Meninjau Kebun Olive"

HUT DWP ke-8 pada tanggal 7 Desember 2007, seperti biasa oleh DWP KBRI Roma diperingati dengan upacara dan kegiatan Meninjau Kebun Olive. Upacara diikuti oleh Pengurus dan Anggota DWP KBRI Roma dengan tidak lupa menyanyikan Hymne dan Mars DWP. Karena tahun ini tema HUT DWP adalah "Meningkatkan Kepedulian terhadap Lingkungan", maka DWP KBRI Roma merencanakan untuk meninjau salah satu kebun olive walaupun sudah lewat masa panen.
Kali DWP KBRI Roma berkesempatan untuk meninjau kebun olive milik salah satu masyarakat Indonesia yang tinggal di Italy, yaitu Signora Santi Pace. Beliau dengan murah hati bersedia menjelaskan proses pembuatan Minyak Olive dari mulai waktu siap panen, saat memanen, sampai dihasilkannya minyak olive yang berkualitas selain juga penjelasan jenis-jenis minyak olive yang berkualitas. Penjelasan beliau sangat bermanfaat bagi Ibu-ibu DWP KBRI Roma karena selama ini kita hanya menggunakan saja jenis minyak ini tanpa mengetahui baik proses pembuatan maupun kriteria minyak olive yang berkualitas baik.
Pengalaman berkunjung ke Kebun Olive kali bukan hanya memberikan tambahan ilmu bagi Ibu-ibu DWP KBRI Roma tapi juga mendapatkan oleh-oleh Buah Kiwi dan Jeruk Clementin yang sedang panen dari Signora Santi Pace.

Sunday, December 2, 2007

Everyone in This Place Said That Your Food is The Best, so I Come Here to Get It"

Akhirnya hari itu datang, 23 November 2007, Traditional UNWG International Bazaar di St. Stephen`s School. Dengan arahan Penasihat dan Ketua DWP, Ibu Duta Besar dan Ibu Runi Purnomo, plus PO yang ditunjuk untuk menghadapi event ini, Ny. Farida Erizal, dan kerjasama yang baik dari Para Anggota DWP KBRI Roma akhirnya kami siap mengikuti bazaar yang telah ditunggu-tunggu. Kira-kira seminggu persiapan untuk mengikuti event ini, mulai dari menghadiri rapat-rapat di IFAD dan FAO, belanja kebutuhan plastik, tisu, bahan makanan, mempersiapkan dagangan, mendekor meja, dan membuat papan menu. Sebenarnya bazaar ini sudah rutin kita ikuti, tujuannya adalah untuk mendapatkan dana baik dari hasil penjualan rufle ticket maupun dari keuntungan bazaar ini yang selanjutnya akan diberikan kepada mereka yang membutuhkan terutama wanita dan anak-anak melalui proposal yang masuk ke UNWG dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Hari itu sedari pagi semua unsur DWP KBRI Roma mengerahkan semua tenaga, ada yang kebagian masak Mie Goreng, Nasi Goreng dan Bihun Goreng serta goreng Lumpia karena memang kita ingin menyajikan makanan fres, ada yang langsung ke tempat bazaar untuk mempersiapkan meja dan ada yang membawa makanan yang siap dijual. Baru saja makanan dipersiapkan di meja pembeli sudah berdatangan ditambah lagi saat makan siang....oh my god...agak kewalahan juga DWP menghadapi begitu banyaknya penggemar makanan Indonesia.
Rata-rata mereka sudah mengenal makanan kita dan memanfaatkan kesempatan bazaar ini untuk bernostalgia karena memang di Roma tidak ada restoran Indonesia yang orisinil. Kali ini DWP menampilkan : Sate, Nasi Goreng, Mie Goreng, Bihun Goreng, Lumpia, Lumpia Vegetarian, Dadar Gulung, dan Kerupuk. Lumpia goreng sangat disukai sehingga pertama habis, Mie Goreng kedua, disusul Bihun Goreng yang sebenernya baru diperkenalkan. Walupun kali ini DWP KBRI Roma kebagian tempat agak ke belakang namun pembeli ramai berdatangan, kasir yang telah dipersiapkan di dua sudut mengaku kewalahan menghadapi pembeli yang berlapis-lapis.
Karena sibuk ngelayani kita ga mungkin melihat stand tetangga, dan kita juga ga bisa membandingkan dengan stand peserta lain, tapi jadi bangga juga mendengar seorang pelanggan
(gambar disamping) yang setelah agak sore datang dan berkata : "Everyone in this place said that your food is the best, so I come here to get it".......he3x malah ada pelanggan yang dateng lagi tapi ga beli, dia hanya dateng khusus untuk memuji makanan kita....sudah kenyang kali ye??? terakhir datang juga seorang pelanggan dari Srilanka yang memuji makanan Indonesia tapi ga jelas mo beli pa enggak....jadi Sir.....how many sate will you take? ....he3x, untung Bagian Penjualan sudah dibekali ilmu ngeyel oleh Bu PO. Hikmah terbesar dari event ini bagi DWP KBRI Roma adalah ternyata melalui makanan has Indonesia kita bukan hanya bisa mengenalkan Negara dan Bangsa Indonesia tetapi memberikan kenangan spesial yang sulit dilupakan, digambarkan dan ditiru, apa sih? renyahnya tiap gigitan Lumpia, gurihnya Mie Goreng, Nasi Goreng dan Bihun Goreng, harum pandan Dadar Gulung, gurihnya Kerupuk Udang, dan manis gurihnya Sate............!!! Girls.....!!! Keep on Solid and Never tired to Do and Gift The best!!!

(Ny. Runi Purnomo, Ny. Farida Erizal, Ny. Sita Sugiyanto, Ny. Renny Harkomoyo, Ibu Djaffar, Ny. Grace Kandau)

Thursday, November 29, 2007

Perpisahan 2 Home Staf

Kembali kali ini Keluarga besar KBRI Roma harus menghantarkan kepulangan homestaf yang telah menyelesaikan tugas di KBRI Roma. Acara perpisahan kali ini diselenggarakan untuk melepas dua keluarga homestaf, yaitu Keluarga Bapak Artanto Salmoen Wargadinata, Minister Counsellor yang menangani Bidang Politik dan Pensosbud, dan Keluarga Bapak Amri Tahar, BPKRT. Karena saat ini Roma sedang memasuki musim dingin, maka kali ini acara laksanakan di dalam ruangan dengan dihadiri Bapak dan Ibu Duta Besar Roma, Bapak & Ibu Duta Besar Vatican, Keluarga Homestaf, para lokal staf dan para undangan. Setelah dibuka sebentar, acara dilanjutkan dengan makan malam dulu dengan menu ayam panggang, bihun goreng, oseng kambing cabe ijo, oseng ayam cabe ijo, sambel mercon dan kerupuk berisik. Acara dikemas dalam bentuk talkshow dengan para bintang tamu adalah dua keluarga yang akan pulang ke tanah air, dengan dipandu dua MC amatir nan centil pertanyaan diajukan dari mulai makanan Italy favorit, tempat gaul favorit di Italy, pengalaman berkesan sampe yang konyol dan terakhir kesan dan pesan selama bertugas di Italy.
Perpisahan homestaf kali ini selain dimeriahkan dengan penampilan salah satu diplomat magang yang mengaku aktris dari Jakarta, empat sekawan selamanya juga gayung bersambut berupa pantun-pantun yang disampaikan oleh mahasiswa dari Universitas Napoli L`orientale yang sudah pernah tinggal di Indonesia dan mahir berbahasa Indonesia,
setelah tinggal beberapa waktu di Indonesia mereka jadi mencintai Indonesia bahkan beberapa mahir berbahasa Jawa.Dalam masa tinggal di Indonesia mereka banyak berhubungan dan merasa terbantu oleh Bapak Artanto sehingga tak lupa pula mereka memberikan sebentuk kenang-kenangan kepada Bapak Artanto Salmoen Wargadinata.

Wednesday, November 21, 2007

Pak Dubes : "Oleh-oleh berharga dari 2 Menteri"

Pada tanggal 19 November Bapak & Ibu Duta Besar mengadakan makan malam bersama dengan tamu dari tanah air, yaitu Bapak Menteri Pertanian yaitu Bapak Anton Apriantono serta Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan beserta Ibu, yaitu Bapak & Ibu Freddy Numberi. Bapak & Ibu Freddy Numberi sudah sangat familiar dengan suasana di KBRI karena beliau merupakan Duta Besar RI untuk Roma periode yang lalu. Mungkin inilah bukti melempar koin di Fontana diTrevi? Sudah menjadi kebiasaan orang kita untuk selalu membawa oleh-oleh bagi para saudara. Setelah dibuka ternyata Bapak Menteri Pertanian memberikan "4,8% kenaikan produksi beras dalam negeri dan ternyata dengan pertanian kita mampu lepas dari keterpurukan ekonomi" sedangkan oleh-oleh dari Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan adalah "Indonesia memiliki sumber CO2 dari dalam laut dan usaha untuk membuat Ocean Policy untuk melindungi sumber-sumber daya di lautan Indonesia". Suatu oleh-oleh yang immaterial namun sangat membanggakan, tentu saja merupakan hasil kerja keras Bapak-bapak ini. Tidak berlama-lama, setelah Bapak-bapak Menteri memberikan oleh-oleh maka Bapak Duta Besar beserta Ibu langsung mengajak untuk mencicipi ayam kodok roma, gado-gado roma, ikan tuna, dll. Event ini merupakan suatu kesempatan baik bagi siapa saja termasuk Ibu-ibu DWP KBRI Roma karena dalam satu waktu bisa bertemu dan berjabat tangan dengan dua Menteri dan mendapatkan oleh-oleh berharga. Terima kasih Bapak-bapak Menteri atas oleh-olehnya dan terima kasih pula Bapak & Ibu Duta Besar atas kesempatan yang diberikan untuk ikut hadir di acara makan malam spesial ini. (foto-foto acara ini lengkapnya segera ada di Jendela Album Foto)

Kunjungan:"Tips Hebat Ibu Daruni"

Sudah merupakan kebiasaan DWP KBRI Roma untuk selalu mengunjungi rumah setiap pendatang baru, kali ini kunjungan diarahkan ke rumah Ibu Ketua DWP baru, Ibu Susi Daruni Purnomo. Sebenernya agak lama juga DWP baru punya kesempatan mengunjungi kediaman Ibu Daruni Purnomo berhubung ketika tiba di Italy karena sesuatu hal Ibu Daruni Purnomo harus melakukan operasi mata, selain itu juga karena kesibukan DWP. Rumah Ibu Daruni berlokasi di Kameluca, mungkin seperti bogor. Hari itu Ibu Duta Besar turut juga mengunjungi rumah Ibu Daruni, untuk menambah koleksi tanaman di rumah Ibu Runi beliau membawakan satu pot kembang anggrek sedangkan Ibu-ibu DWP membawakan sekeranjang macem-macem bumbu dan makanan yang sulit didapat di Italy, biasanya dibeli di toko Castroni. Luar biasa memang Ibu Ketua baru kita ini, walaupun tidak membawa pembantu tapi masih sempat membuatkan hidangan makan siang dengan menu yang beragam pula, ibu-ibu yang dateng semua terheran-heran dengan menu yang sangat beragam padahal sebelumnya beliau pasrah nyediaiin levissima saja....tetapi ternyata dari mulai rendang, ayam goreng, mie goreng, salad, puding buah, soto betawi lengkap ikan pasmol, rawon......weleh-weleh bu kapan bikinnya nih? Apa tipsnya nih bisa jagoan begini? Ternyata beliau sudah mempersiapkan berbagai bumbu instan bekal dari Indonesia.....Ooooooo ....tinggal cemplung-cemplung dong, patut ditiru nih resepnya!!!

Sunday, November 11, 2007

"Sekali merdeka, tetap merdeka"

Hari Pahlawan bagi DWP KBRI Roma merupakan hari penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan, karenanya untuk menghormati hari tersebut tidak segan-segan sedari pagi Ibu-ibu sudah mempersiapkan pakaian nasional untuk mengikuti upacara bendera.
Hari Pahlawan Nasional ke-62 yang jatuh pada hari libur kerja, Sabtu, tanggal 10 November 2007, di lingkungan KBRI Roma diperingati dengan melaksanakan Upacara Bendera di ruang Centralino KBRI Roma pada pukul 10 pagi hari Senin tanggal 12 November 2007. Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-62 tersebut diikuti oleh seluruh warga KBRI Roma beserta masyarakat Indonesia yang berada di Italy. Pada upacara peringatan Hari Pahlawan kali ini bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Bapak Artanto Salmoen Wargadinata. Sedangkan tema Peringatan Hari Pahlawan tahun ini adalah ”Dengan Semangat Kepahlawanan, Kita Mantapkan Wawasan Kebangsaan Dalam Mewujudkan Rakyat Sejahtera”.
Hari itu, 10 November 1945 merupakan hari ketika terjadi pertempuran paling dahsyat di Surabaya, ketika para pemuda beserta seluruh rakyat Surabaya menolak ultimatum Jendral Mansergh dari tentara Sekutu untuk menyerahkan semua senjata dan menjawab ultimatum tersebut dengan meningkatkan perlawanan secara besar-besaran, salah satu pimpinan perlawanan tersebut adalah Sutomo, dikenal sebagai Bung Tomo.
Sebelumnya pada tanggal 1 oktober 1945 Markas Besar Tentara Jepang di Surabaya sudah menyerah kepada Tentara Rakyat Indonesia setelah bertempur antara tentara Jepang dan rakyat.Pada tanggal 15 oktober 1945 tentara Inggris (dengan Ghurkanya) yang diboncengi tentara Belanda mendarat di Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Medan dan tempat-tempat lain. Mereka diperintahkan oleh tentara Sekutu, yang menang Perang Dunia II (1938-1945), untuk menerima penyerahan dari Jepang. Panglima tentara Inggris mengumumkan bahwa mereka mewakili Sekutu untuk melucuti tentara Jepang dan membebaskan tawanan, tidak akan mencampuri soal politik. Namun, tentara Belanda yang berkedok sebagai tentara Inggris melakukan penembakan-penembakan dan pembunuhan terhadap rakyat Indonesia. Tawanan bekas KNIL (Koninklijke Nederlands-Indische Leger) dipergunakan kembali oleh Belanda untuk melakukan terornya menghadapi rakyat Indonesia. Namun Rakyat Indonesia sudah bertekad bulat membebaskan diri dari kekuasaan asing. Dengan semboyan-semboyan "Sekali merdeka, tetap merdeka", "lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup dijajah", Merdeka atau mati". Tanpa komando, tetapi berdasarkan kesadaran dan keyakinan, seluruh rakyat bergolak mempertahankan kemerdekaan tanahairnya.


Thursday, November 1, 2007

Sumpah Setia Poetra & Poetri Indonesia 79 tahun yang lalu

Untuk mengenang hari Sumpah Pemuda 79 tahun yang lalu, pada tanggal 29 Oktober 2007 kemarin DWP mengikuti Upacara di KBRI Roma, hari itu terngiang kembali Sumpah Setia para pemuda :

"PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,
Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,
Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,
Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia."

Jangan salah dengan kata "Sumpah Pemuda" yang bisa menimbulkan kesan hanya kaum laki-laki saja yang berikrar karena ternyata sumpah setia ini kalo berdasarkan isinya juga termasuk Putri Indonesia loh! Sumpah Setia para pemuda ini diikrarkan di Gedung Oost-Java Bioscoop pada tanggal 28 Oktober 1928 oleh Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen dan Jong Islamieten setelah selesai mengadakan kongres pemuda setelah sebelumnya diperdengarkan lagu " Indonesia Raya" hasil karya Wage Rudolf Supratman.
Upacara kali ini dilaksanakan di Ruang Centralino KBRI Roma karena cuaca sedang tidak baik, setelah upacara selesai, dengan hidangan seadanya : pistacchio, kacang, pasticeria, nuget ditambah teh atau kopi hangat menjadi teman ngobrol dan merupakan sajian pembuka bagi beberapa peserta upacara yang sedang puasa syawal hari itu.



Ikut Sosialisasi Amandemen UUD 45

"Ga mau kalah dengan diplomat, pegawai or mahasiswa, DWP KBRI Roma semangat hadir mengikut Sosialisasi Perubahan UUD 45 dan Ketetapan MPR RI serta Makan Malam Bersama pada malam tanggal 31 Oktober 2007 kemarin, ikut menghadiri Bapak Duta Besar Tahta Suci Vatican yang baru saja tiba di Italy. Sosialisasi disampaikan oleh Tim Legislatif kita, yaitu dari DPR, MPR dan DPD, salah satunya ikut memberikan materi adalah Bapak Effendi Choiri. Pada Jam 7 malam, di Wisma KBRI Roma acara dimulai dengan perkenalan masing-masing staf oleh Bapak Duta Besar diikuti perkenalan oleh Tim Legislatif. Pemaparan materi sosialisasi oleh Tim Legislatif dilengkapi dengan slide materi. Bak nonton layar tancep, peserta yang hadir serius mendengarkan paparan dari para anggota lagislatif. Panjang lebar dan semangat sekali Bapak-bapak dari Legislatif menjelaskan mulai dari proses perubahan sampai dengan kelemahan-kelemahan yang masih terdapat yang mungkin akan menjadi agenda amandemen berikutnya. Akhirnya....."break dulu" kata Pak Dubes, "mari kita lanjutkan lagi dengan sesi diskusi setelah menyantap hidangan makan malam". Ada soto, tahu bacem, tumis brokoletti, lasagna, salad, ikan acar kuning, ditutup dengan cheescake bikinan Ibu Dubes, pasticeria & dadar gulung.....nyam-nyam. Sambil menikmati buah anggur, jeruk & strowberry atau teh anget acara dilanjutkan dengan diskusi, tapi karena masih sesak awalnya diskusi belum rame, baru setelah beberapa menit kemudian pertanyaan2 mulai bermunculan. Diskusi yang menarik adalah mengenai kewarganegaraan terutama kepada wanita Indonesia yang menikah dengan lelaki warga negara lain. Hal menarik yang harus diketahui oleh semua wanita Indonesia yang menikah dengan lelaki asing adalah bahwa Indonesia tidak menganut kewarganegaraan ganda dan hukum negara kita mempunyai semangat untuk melindungi warga negaranya terutama wanita yang menikah dengan lelaki asing & anak-anaknya. Pada suatu saat ketika seorang wanita diotomatiskan mendapat kewarganegaraan lain, misalnya dari negara suami ybs, sedangkan ia masih menjadi warga negara Indonesia maka hukum negara kita mengharuskan yang bersangkutan untuk memilih dengan proses yang telah diatur dan KBRI harus membantu proses tersebut, jika tidak memilih & memproses maka karena tidak menganut kewarganegaraan ganda maka kewarganegaraan Indonesia -nya akan gugur. Selanjutnya didiskusikan pula mengenai semakin menurunnya nilai Dollar terhadap Euro yang terus memangkas penghasilan para Diplomat RI di negara-negara dengan mata uang Euro, menurut penyaji dimungkinkan perubahan penghasilan dalam mata uang Euro untuk para Diplomat yang ditugaskan di negara-negara dengan mata uang Euro, wah ini kabar baik pak namanya....ya khan ibu-ibu? Selain itu diskusi dimeriahkan dengan penjelasan menarik dari Bapak Effendi Khoiri yang sering melakukan "fit and proper test" kepada calon duta besar yang diusulkan Presiden dan Menlu. Akhirnya....aplause panjang kepada Tim dari Legislatif meramaikan ruangan dan sekaligus menutup acara malam itu. Tim Legislatif juga tak lupa memberikan oleh-oleh berupa CD Sosialisasi Putusan MPR RI kepada seluruh yang hadir. Tapi dasar Ibu-ibu DWP KBRI Roma...."tiada acara tanpa mejeng"...he3x pendamping Tim Legislatif, salah satunya Ibu Efendi Choiri sampe nyengir liat kelakuan ibu-ibu yang bikin acara foto2 sendiri selagi Tim Legislatif Foto bareng dengan Bapak&Ibu Dubes....tapi akhirnya ikut juga mejeng bareng ibu-ibu DWP KBRI Roma. Semaiiiiiilllllll...............Selamat Jalan!"

Saturday, October 13, 2007

1 Syawal 1428 H!!!



Lebaran hijriah ini sangat berkesan bagi keluarga besar KBRI Roma,dimulai dengan pengumuman hari "H" yang tiba-tiba maju sehari lebih cepat yang bikin ibu-ibu pasrah karena belum sempet bikin lontong dan kawan-kawan. Tapi santai aja khan kita bisa makan lontong di KBRI...he3x (@#$%&*), tapi sebenernya bukan hanya masalah lontong saja tapi termasuk juga belum nyetrika pakaian, belum rapi-rapi rumah...belum ini...itu...Pagi-pagi DWP sudah ikut bantu wisma nyiapin konsumsi lebaran, ada kue kering : kaastangel,nastar,cheesestick,dll;ada lontong & kawan-kawan:opor,rendang, sambel goreng udang, sayur paya muda, kerupuk, tape uli, es buah,tekwan....pokoknya meriah...kapan masaknya ya? Masyarakat rame berdatangan, event ini memang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat karena selain kesempatan untuk bersilahturahmi dengan Bapak&Ibu Dubes termasuk seluruh keluarga KBRI Roma juga melepas kangen dengan hidangan has lebaran! Dimulai dengan shalat Idul Fitri, ceramah oleh Ustatz Adnan, setelah selesai sesengukan membanjiri suasana, menyadari kealpaan masing-masing, Minal Aidin wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir & Batin, Amin. Langsung serbu hidangan ringan berupa kue-kue kering, dll. Selanjutnya Bapak&Ibu Dubes menggelar acara Open House...silahturrahmi dimulai oleh Bapak&Ibu DCM diikuti para Homestaf KBRI Roma, langsung membentuk barisan menanti masyarakat yang ingin bersilahturahmi...satu..dua tiga...mulai berdatangan para lokal staf beserta keluarga dan masyarakat untuk bersilahturahmi dengan Bapak&Ibu Dubes...beberapa menit kemudian antrian mulai terbentuk, selanjutnya langsung memasuki ruangan tempat hidangan lebaran...hmmm mamamia. DWP Roma ikut menemani tamu-tamu yang hadir sambil mengontrol konsumsi....Ga terasa tamu-tamu mulai berkurang menjelang sore...akhirnya DWP dan Keluarga bisa ikut pulang. Relaks....dulu ah...(bersambung ke Kegiatan Artikel : "Pengakuan Para Korban Syawal Mob")



Monday, October 8, 2007

Serah Terima Jabatan Ketua

Pada tanggal 4 Oktober 2007, pukul 16.30 waktu setempat, bertempat di Ruang Dharma Wanita KBRI Roma telah dilakukan prosesi Serah Terima Jabatan Ketua DWP KBRI Roma, acara ini merupakan kelanjutan dari pemilihan ketua pada tanggal 28 September 2007 yang hasilnya terpilih Ny. Daruni Purnomo sebagai pengganti Ny. Widyanto Artanto untuk masa bakti Tahun 2007-2009. Pemilihan Ketua ini dilakukan sehubungan dengan telah selesainya masa tugas suami dari Ny. Widyanti Artanto yaitu Bapak Artanto Salamun, di KBRI Roma pada November 2007 ini. Acara dihadiri oleh Ibu Penasihat dan Pengurus & Anggota DWP KBRI Roma dan berjalan dengan baik sesuai petunjuk pelaksanaan yang berlaku selanjutnya untuk mengenang acara ini di akhir acara DWP KBRI Roma mengadakan foto bersama. Dengan demikian mulai tanggal 5 Oktober 2007, Ketua DWP KBRI Roma adalah:

Ny. Daruni Purnomo

Kepada Yth.

Ny. Widyanti Artanto

Penasihat, Pengurus & Anggota DWP KBRI Roma
mengucapkan :

TERIMA KASIH

atas jasa-jasa selama aktif di DWP KBRI Roma,
atas Sumbangsih selama menjabat menjadi Ketua DWP KBRI Roma
masa bakti 2005-2009,
Semoga Allah SWT membalas jasa-jasanya,
Semoga sumbangsihnya bermanfaat bagi generasi berikutnya.
Selamat jalan, selamat sampai Tanah Air dan sukses selalu serta
Segera menyesuaikan dengan suasana di Tanah Air.
Amin

Wednesday, September 26, 2007

Resepsi HUT RI ke-62


"Mumpung lagi pada rapi DWP KBRI Rome pose dengan Bapak & Ibu Dubes serta Bapak & Ibu DCM, tentu saja setelah semua persiapan Acara Resepsi HUT Kemerdekaan RI ke-62 selesai. Resepsi HUT Kemerdekaan RI diselanggarakan kemarin malam pada tanggal 25 September 2007, bertempat di Wisma KBRI Roma. Untuk memenuhi konsumsi event ini DWP mendapat pesanan semua menu ditambah menu buka puasa para panitia. Dengan kerjasama yang baik DWP berhasil menyelesaikan pesanan tepat waktu dan setelah itu langsung masing-masing menyulap diri menjadi bidadari-bidadari dan tampil segar ditambah semriwing parfum merk-merk terdepan Italy.....hmmmmmmmm......Tiba-tiba ruangan resepsi dipenuhi tamu-tamu, dengan senyum ramah DWP langsung menyapa para tamu yang hadir dan tampak mulai menemai dan menawarkan hidangan has Indonesia, Sate, Nasi Goreng, Mi Goreng, Lumpia yang laris manis, Lapis Legit, Lapis Surabaya, Dadar Gulung, dll. Ini dia hidangan hasil kerjasama tim solid DWP KBRI Rome.




Wednesday, September 5, 2007

Pulang dan Datang, dinamika KBRI


"Pada malem, 28 Agustus 2007 KBRI Roma mengadakan acara Malam Perpisahan dengan Keluarga Pak Rujimin, salah satu Homestaf yang sudah selesai menunaikan tugasnya di KBRI Roma.
Keluarga Pak Rujimin memiliki 3 orang putra & putri yg masih kecil2, Fajar, Jordan dan Yunita, mereka.....selama mengikuti tugas orang tuanya selalu ikut berpartisipasi pada acara2 pertandingan ataupun perlombaan yang diselenggarakan KBRI sehubungan dengan HUT RI. Kepulangan mereka telah mengurangi anak-anak di lingkungan KBRI. Kepada Pak Rujimin sekeluarga DWP KBRI Roma mengucapkan : "Selamat Jalan, dan Semoga cepat menyesuaikan kembali dengan suasana di Indonesia dan kepada Fajar, Jordan dan Yunita:"Semoga segera kembali sekolah dan mendapat teman-teman baru."

"Selain itu, juga diperkenalkan Keluarga Pak Purnomo yang baru mulai bertugas di Roma. Keluarga Pak Purnomo memiliki dua putra, mereka akan mengganti kehadiran Fajar, Jordan dan Yunita bagi anak-anak di lingkungan KBRI. Kepada Keluarga Pak Purnomo DWP KBRI Roma mengucapkan : "Selamat datang, selamat menunaikan tugas dan semoga cepat menyesuaikan dengan suasana di Italy...musim, kebiasaan dan bahasanya. Moment seperti ini akan selalu hadir di lingkungan KBRI dan merupakan dinamika KBRI: "......ada yang datang dan ada yang pulang...."

Tuesday, August 28, 2007

Undangan ke Rumah Ny. Farida Erizal

"Ny. Farida Erizal mengundang makan siang DWP KBRI Rome ke rumah beliau, Ibu kita yang satu ini selalu menyediakan menu empek-empek dalam setiap acara di rumahnya. Beliau adalah produsen empek-empek di lingkungan kami....he3x.Hari itu banyak sekali menu yang disajikan padahal ibu-ibu sudah kekenyangan dengan hidangan pembuka empek-empeknya.Ny. Farida Erizal:"Ayo dong ibu-ibu...diterusin nyicipinnya......" Ibu-ibu:"Ntar ya Bu....nurunin dulu nih yang pertama. Sambil nunggu longgar dikit, ibu-ibu ngobrol ngawur-ngidul....hi3x....ha3x....he3x....ga terasa hari sudah mau sore...Ny. Farida Erizal:"Ibu-ibu ayo dong dilanjutin ke menu utama....." Ibu-ibu :"Ok deh...sdh longgaran nih....." Ibu-ibu: "Bu Erizal...trima kasih atas undangan makan sianggnya, makanannya semua enak-enak....emmmm....sering-sering ngundang kita-kita ya Bu..."

Monday, August 13, 2007

Kebayaan in Estate


Pada tanggal 17 Agustus 2007 bertempat di halaman Wisma KBRI Roma, sedari pagi Ibu-ibu sudah hadir untuk mengikuti Upacara Penaikkan Bendera Memperingati HUT RI ke-62, seperti biasa ibu-ibu menggunakan Pakaian Nasional dengan berbagai motif dan warna. Walaupun saat itu sedang musim panas atau estate namun semangat untuk menunjukkan kecintaan pada Pakaian Nasional dan menghormati hasil perjuangan para pahlawan bangsa khususnya pahlawan wanita tidak pudar. Pada HUT RI ke-62 ini Dharma Wanita Persatuan KBRI Roma turut berpartisipasi baik dalam kegiatan pertandingan olah raga maupun dalam menyajikan konsumsi selama pelaksanaan kegiatan-kegiatan. Selain itu juga turut memeriahkan hari kemerdekaan dengan menyumbangkan beberapa lagu. Merdeka!!!