Wednesday, December 26, 2007

Kursus Singkat di Kediaman Pa` De

DWP KBRI Roma paling semangat kalo mendapat tambahan ilmu baru, makanya begitu diundang oleh Pa` De, salah seorang warga Indonesia yang sudah lama tinggal di Italy, untuk mendapatkan kursus singkat keterampilan dari kaca dan kertas tissue, DWP langsung bersedia dan segera mengatur rencana keberangkatan. Jenis keterampilan ini hampir sama dengan docupage namun media yang digunakan adalah kaca, misalnya piring kaca yang selanjutnya ditempel motif dari kertas tissue.

Ibu-ibu langsung mencoba mempraktekan keterampilan ini, terutama Ibu Djafar Husein yang sangat menyukai macam-macam keterampilan. Hasilnya memang luar biasa indah dan sangat cocok untuk hiasan dinding atau diberikan sebagai souvenir kepada kolega. Pokoknya pengalaman berkunjung ke kediaman Pa` De kali ini sangat bermanfaat karena menambah jenis keterampilan baru kepada Ibu-ibu DWP KBRI Roma. Terima kasih atas undangan Pa` De.

Friday, December 21, 2007

Hari Ibu Nasional :"Ngotot Kencur padahal Temu Kunci"

Ga disangka memang....tadinya hanya mau simple dan ga makan waktu banyak, karena Hari Ibu Nasional oleh DWP KBRI Roma diperingati bertepatan dengan hari Jumat. Tiap Jumat, biasanya para kaum laki-laki di KBRI Roma bersama-sama shalat Jumat di Masjid. Makanya kita akhirnya memilih mengadakan acara yang sederhana....dari yang semula berganti-ganti sampai ada empat proposal yang diajukan dari mulai Proposal "Lomba Mengenali Bumbu", "Lomba Membuat Sambel Terasi", "Lomba Membuat Bumbu Gado-Gado", sampai "Lomba Membuat Nasi Goreng", akhirnya dengan kenyataan pada hari itu kita mantep mengadakan "Lomba Mengenali Bumbu Dapur". Latar belakangnya agak nyentrik nih berdasarkan proposal yang intinya pengetahuan mengenai bumbu dapur sebagian besar dikuasai oleh kaum wanita yang padahal hampir sebagian besar waktu kaum wanita terutama Ibu-ibu dicurahkan untuk mengumpulkan sederet bumbu untuk membuat rendang si Abang, Rawon si Mas dan sambel terasi si Aak. Setelah kerja keras menyiapkan semua kebutuhan di hari "H" dari mulai konsumsi, berlatih Hymne dan Mars Hari Ibu sampai tetek bengek kebutuhan lomba termasuk hadiah akhirnya semua berjalan lancar dan dasar Ibu-ibu DWP selalu happy klo kebayaan walaupun he3x.....10 derajat suhu hari tepatnya pagi itu!!!@#$% Setelah selesai upacara kita hangatkan dulu dengan risoles panas hasil kerja keras Ibu Kiswantoro, Gemblong Goreng Panas Mbak Murni dan yang paling laris nih : Tempe Kemul Ibu Djaffar Husein....ga ketinggalan Teh dan Kopi Hangat....emmmmmmmmmm lumayan untuk menaikkan sedikit pengaruh suhu hari.

Upssss.....ada yang lalu lalang sambil menikmati hidangan....beberapa Ibu DWP mulai mempersiapkan objek lomba....bumbu2 ditempatkan di mangkuk kecil dengan masing2 dilengkapi bendera bertuliskan nomor setelah itu lembaran jawaban dibagikan kepada para peserta yang semuanya laki2 plus pulpen tentunya. Pronti.....via!!!!! peserta diberi waktu 15 menit untuk mengenali 20 macam bumbu dengan ancaman kalo nyontek hadiah akan beralih ke para Juri. Ga ketinggalan Pak Djaffar Husein ikut menjadi peserta lomba ini....beliau semangat sekali loh! Pak Frank sangking semangatnya berhasil mengisi penuh daftar jawaban hanya dalam waktu kira2 5 menit sahaja...tapi sayang yang bener cuma 5 juga!....Pak Didit mundur dengan ksatria karena sudah mentok bu...kenapa bapak pasrah...ya karena saya memang ga tau namanya" Kata beliau. Waktu habissssssssssssssss.......!!!! kata MC, Ibu Grace Kandau, kumpulkan semua jawaban. Sambil menunggu para Juri, Ibu Erizal Sodikin, Ibu Amri dan Ibu Djaffar memeriksa jawaban berdasarkan kunci....MC membacakan kunci jawaban yaitu nama-nama bumbu dan terlihat terjadi keributan kecil antar peserta karena salah seorang ngotot kencur padahal temu kunci....juga sambil menunggu hasil perlombaan kembali dikeluarkan tempe kemul hangat dan beberapa Ibu DWP KBRI Roma mulai mengambil Hadiah yang telah disiapkan. Hasil lomba menunjukkan ternyata sebagian besar bapak2 payah pengetahuannya tentang bumbu, sehingga kita tidak mengadakan final karena jarak nilai yang terlalu jauh. Juara ke-1 adalah Bapak Amri Tahar, Juara ke-2 Bapak Irwanda, Juara ke-3 Bapak Asep, Juara Harapan ke-1 Bapak Djojo, Juara harapan ke-2 Bapak Kiswantoro dan Juara harapan ke-3 Bapak Hartyo.
Hadiah kepada para pemenang diberikan masing-masing oleh para istri, sangking bahagianya menang dan tampil dimuka umum mau aja beberapa pasangan dikomporin hadirin yang hadir : cium!....cium!...cium!!!!!!!!!!....yang paling hot pasangan Ibu dan Bapak Djojo yang mesra mencium kening sang Ibu......suit-suitttttttttttttttttttt.........Pak Kiswantoro ga malu-malu nyosor si Ibu.....he3x sampe si Ibu kaget tapi trus senyum dikulum karena dibisikin : "met hari ibu ya say", kalo Pak Hartyo rada jaim dikit tapi janjian ntar dirumah aja ya!!!...........Adalah suatu kehormatan dalam kebudayaan masyarakat Italy untuk segera membuka Hadiah....buka-buka!!!! Masing2 pemenang membuka hadiahnya....ternyata hari itu memang semua untuk Ibu-ibu termasuk hadiah yang didapatkan Bapak-bapak...he3x!!!!! Jangan ada yang dendam ya Bapak-bapak dengan kepikiran seandainya juga ada hari Bapak-bapak!@#$% Pak Amri dapet Grill Leagostini, Pak Asep Dapet pan untuk bikin krep, Pak Irwanda dapat pan, Pak Kiswantoro dapat stople kristallllll, Pak Djojo dapat Stabmixer moulinex dan Pak Hartyo dapat timbangan. Angkat semua hadiah!!!!.....semaiiiillllllll.............bak artis dangdut yang baru keluar dari sibakan kain horden panggung mereka langsung dihujani dengan kilatan kamera. Hari itu, acara ditutup dengan menu spesial berupa Bakso Komplit Panas. Dan Hari itu, Hari Ibu Nasional ke-79, yang ga disangka menjadi begitu meriah, semua kerja keras menjadi tidak sia-sia, semua karena kami DWP KBRI Roma selalu berusaha untuk bukan hanya menjadi seorang wanita tapi kami adalah a good manager because we manage everythings for our family; we serve a good, health and save food for our family; we serve a clean and warm clothes for our family....itu semua karena kami seorang Ibu. "Girls Never Give Up to Do and Give the Best"


Mars Hari Ibu

Merdeka melaksanakan Dharma,

perlambang tekad kaum wanita.

Bahu-membahu dengan kaum pria,

mencapai kemerdekaan bangsa .

Mempersiapkan generasi muda,

jadi penerus perjuangan bangsa.

Bulan Desember 22 tahun dua puluh delapan,

awal kesatuan g`rak wanita Indonesia.

Meningkatkan p`ran wanita jadi tekad kita,

Menjadi mitra sejajar pria.

Dalam pembangunan bangsa,

Hari Ibu Indonesia pembangkit s`mangat juang kita.


(foto-foto lengkap bisa dilihat di album foto)

Tuesday, December 18, 2007

Idul Adha Tetap Rame walau Tanpa Sate Kambing

Idul Adha tahun ini jatuh pada tanggal 19 Desember 2007, suasana diramaikan dengan gema Asma Allah dari para jamah yang sudah hadir pagi itu. Uztad Adnan yang memimpin Shalat sekaligus memberikan ceramah pada hari itu....beliau tidak lupa bercerita sejarah qurban yang merupakan pertentangan batin bagi Nabi Ibrahim untuk menerima perintah Allah menyembelih putra buah hatinya, Ismail. Setelah selesai para jamaah saling bersilahturahmi dan segera menikmati menu spesial lebaran. Biasanya di tanah air hari besar ini selalu diramaikan dengan pemotongan hewan kurban, namun karena tempat tidak memungkinkan sebagian besar jamaah di Italy berkurban di tanah air. Tapi kita bisa tetap makan gulai kambing bikinan Ibu-ibu DWP KBRI Roma plus lontong, sambel goreng udang krecek dan opor ayam, tape uli, bolu zebra gatot, bolu marmer dan cheese stick. Tamu-tamu mulai berdatangan dan langsung menikmati hidangan.

Monday, December 10, 2007

HUT DWP Ke-8:"Meninjau Kebun Olive"

HUT DWP ke-8 pada tanggal 7 Desember 2007, seperti biasa oleh DWP KBRI Roma diperingati dengan upacara dan kegiatan Meninjau Kebun Olive. Upacara diikuti oleh Pengurus dan Anggota DWP KBRI Roma dengan tidak lupa menyanyikan Hymne dan Mars DWP. Karena tahun ini tema HUT DWP adalah "Meningkatkan Kepedulian terhadap Lingkungan", maka DWP KBRI Roma merencanakan untuk meninjau salah satu kebun olive walaupun sudah lewat masa panen.
Kali DWP KBRI Roma berkesempatan untuk meninjau kebun olive milik salah satu masyarakat Indonesia yang tinggal di Italy, yaitu Signora Santi Pace. Beliau dengan murah hati bersedia menjelaskan proses pembuatan Minyak Olive dari mulai waktu siap panen, saat memanen, sampai dihasilkannya minyak olive yang berkualitas selain juga penjelasan jenis-jenis minyak olive yang berkualitas. Penjelasan beliau sangat bermanfaat bagi Ibu-ibu DWP KBRI Roma karena selama ini kita hanya menggunakan saja jenis minyak ini tanpa mengetahui baik proses pembuatan maupun kriteria minyak olive yang berkualitas baik.
Pengalaman berkunjung ke Kebun Olive kali bukan hanya memberikan tambahan ilmu bagi Ibu-ibu DWP KBRI Roma tapi juga mendapatkan oleh-oleh Buah Kiwi dan Jeruk Clementin yang sedang panen dari Signora Santi Pace.

Sunday, December 2, 2007

Everyone in This Place Said That Your Food is The Best, so I Come Here to Get It"

Akhirnya hari itu datang, 23 November 2007, Traditional UNWG International Bazaar di St. Stephen`s School. Dengan arahan Penasihat dan Ketua DWP, Ibu Duta Besar dan Ibu Runi Purnomo, plus PO yang ditunjuk untuk menghadapi event ini, Ny. Farida Erizal, dan kerjasama yang baik dari Para Anggota DWP KBRI Roma akhirnya kami siap mengikuti bazaar yang telah ditunggu-tunggu. Kira-kira seminggu persiapan untuk mengikuti event ini, mulai dari menghadiri rapat-rapat di IFAD dan FAO, belanja kebutuhan plastik, tisu, bahan makanan, mempersiapkan dagangan, mendekor meja, dan membuat papan menu. Sebenarnya bazaar ini sudah rutin kita ikuti, tujuannya adalah untuk mendapatkan dana baik dari hasil penjualan rufle ticket maupun dari keuntungan bazaar ini yang selanjutnya akan diberikan kepada mereka yang membutuhkan terutama wanita dan anak-anak melalui proposal yang masuk ke UNWG dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Hari itu sedari pagi semua unsur DWP KBRI Roma mengerahkan semua tenaga, ada yang kebagian masak Mie Goreng, Nasi Goreng dan Bihun Goreng serta goreng Lumpia karena memang kita ingin menyajikan makanan fres, ada yang langsung ke tempat bazaar untuk mempersiapkan meja dan ada yang membawa makanan yang siap dijual. Baru saja makanan dipersiapkan di meja pembeli sudah berdatangan ditambah lagi saat makan siang....oh my god...agak kewalahan juga DWP menghadapi begitu banyaknya penggemar makanan Indonesia.
Rata-rata mereka sudah mengenal makanan kita dan memanfaatkan kesempatan bazaar ini untuk bernostalgia karena memang di Roma tidak ada restoran Indonesia yang orisinil. Kali ini DWP menampilkan : Sate, Nasi Goreng, Mie Goreng, Bihun Goreng, Lumpia, Lumpia Vegetarian, Dadar Gulung, dan Kerupuk. Lumpia goreng sangat disukai sehingga pertama habis, Mie Goreng kedua, disusul Bihun Goreng yang sebenernya baru diperkenalkan. Walupun kali ini DWP KBRI Roma kebagian tempat agak ke belakang namun pembeli ramai berdatangan, kasir yang telah dipersiapkan di dua sudut mengaku kewalahan menghadapi pembeli yang berlapis-lapis.
Karena sibuk ngelayani kita ga mungkin melihat stand tetangga, dan kita juga ga bisa membandingkan dengan stand peserta lain, tapi jadi bangga juga mendengar seorang pelanggan
(gambar disamping) yang setelah agak sore datang dan berkata : "Everyone in this place said that your food is the best, so I come here to get it".......he3x malah ada pelanggan yang dateng lagi tapi ga beli, dia hanya dateng khusus untuk memuji makanan kita....sudah kenyang kali ye??? terakhir datang juga seorang pelanggan dari Srilanka yang memuji makanan Indonesia tapi ga jelas mo beli pa enggak....jadi Sir.....how many sate will you take? ....he3x, untung Bagian Penjualan sudah dibekali ilmu ngeyel oleh Bu PO. Hikmah terbesar dari event ini bagi DWP KBRI Roma adalah ternyata melalui makanan has Indonesia kita bukan hanya bisa mengenalkan Negara dan Bangsa Indonesia tetapi memberikan kenangan spesial yang sulit dilupakan, digambarkan dan ditiru, apa sih? renyahnya tiap gigitan Lumpia, gurihnya Mie Goreng, Nasi Goreng dan Bihun Goreng, harum pandan Dadar Gulung, gurihnya Kerupuk Udang, dan manis gurihnya Sate............!!! Girls.....!!! Keep on Solid and Never tired to Do and Gift The best!!!

(Ny. Runi Purnomo, Ny. Farida Erizal, Ny. Sita Sugiyanto, Ny. Renny Harkomoyo, Ibu Djaffar, Ny. Grace Kandau)