Monday, June 29, 2009

Semarak Bazaar Indonesiano 2009


Setelah satu tahun vakum mengadakan bazaar, tahun ini KBRI Roma kembali menggelar satu event besar tahunan bertajuk Bazaar Indonesiano 2009. Acara ini termasuk sangat ditunggu-tunggu karena banyak masyarakat Italia yang ternyata punya minat besar terhadap produk Indonesia terutama makanan khas. Mengambil tempat di pelataran parkir KBRI, bazaar kali ini diikiuti oleh kurang lebih 20 stand yang menjual beragam jenis makanan dan pakaian tradisional Indonesia, termasuk stand produk pertanian Indonesia oleh atase pertanian KBRI Roma dan stand edukasi pembuatan dan pengolahan tempe oleh Dharma Wanita Persatuan KBRI Roma.

Pukul 11.00 waktu setempat, acara dibuka oleh MC yaitu Bpk. Danny Rahdiansyah dan Ibu Anantika Lucentini, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Dubes KBRI Roma yang sekaligus secara simbolis membuka acara dengan memukul gong. Sayangnya bapak Dubes hanya bisa membuka acara tanpa mengikuti rangkaiannya karena harus menerima surat kepercayaan (credential) dari pemerintah Cyprus. Setelah resmi dibuka, para pengunjung yang berdatangan dari Via Piemonte 127a mulai sibuk menyerbu coupon-desk yang disebar di setiap sudut pelataran, dengan harga kupon mulai €1, €5, €10. Tidak ketinggalan juga tersedia ravel tiket untuk doorprize yang dijual hanya seharga €2, dengan hadiah utama Tiket PP Roma-Jakarta-Roma dari Kuwait Airlines, TV LCD 26 inch, Hi-Fi Sharp, Kamera digital Nikon, HP Nokia 7210 dan Nokia 5000 serta puluhan hadiah hiburan lainnya.

Dari awal semua orang sudah dibuat penasaran oleh para bule Italia yang sudah duduk rapi siap di depan gamelan dengan menggunakan kostum gonjreng berwarna electric-blue. Bule bisa main gamelan??? Ternyata jago mainnya, bagaimana tidak? Mereka berlatih 2 kali seminggu di bawah asuhan Bapak Widodo dari KBRI Vatikan. Padahal latar belakang mereka yang para dosen dan mahasiswa Universitas Sapienza bukanlah orang-orang yang berlebih waktu, melainkan orang sibuk, namun kecintaan mereka terhadap kesenian gamelan mampu membuat mereka terus berlatih. Membawakan beberapa gending tradisional jawa, iringan gamelan ini membuka acara hiburan pada bazaar ini.


Sembari menikmati jajanan tradisional seperti lumpia, lemper, ketan juruh, risoles, onde-onde dan kue lapis, para pengunjung dihibur dengan tarian Kebyar Duduk, tari tradisional Bali yang dibawakan oleh Sdri. Septia Ningrum dari Restoran Borobudur Genova. Sebuah tari yang cukup tinggi tingkat kesulitannya karena banyak menggunakan gerakan duduk. Umumnya penarinya adalah pria karena gerakannya membutuhkan stamina yang bagus. Setelah dihibur tarian, kali ini giliran adik-adik kita yang tampil dengan busana santai tradisional, dengan nuansa batik, barisan peragawan-peragawati cilik ini berlenggak-lenggok sepanjang karpet merah tentunya dengan diiringi applaus yang meriah dari pengunjung.

Selain jajanan tradisional, stand makanan juga diramaikan oleh makanan utama khas Indonesia seperti sate ayam dan lontong, empek-empek Palembang, bakso komplit, soto mie, siomay, nasi goreng, mie goreng,gado-gado dan sate Padang. Pojok stand makanan tidak pernah sepi pengunjung, bahkan hampir tidak bisa lewat karena banyaknya pengunjung. Siang itu acara juga diramaikan dengan kunjungan siswi sekolah Regina Elena yang berlokasi dekat KBRI Roma, dari siswi TK sampai SMP, dan mereka tampak menikmati sekali suguhan tarian tradisional.

Acara hiburan ketiga adalah tari Punjari yang dibawakan oleh Ny. Seira Rahdiansyah. Tarian ini berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur yang dari music, gerakan dan pakaiannya mencerminkan campuran budaya Jawa, Madura dan Bali. Selanjutnya kembali Sdri. Septia Ningrum membawakan sebuah tarian Betawi berjudul Topeng Betawi. Kostumnya sangat menarik karena menggunakan topeng dan baju yang berwarna-warni. Dari Betawi kita bergeser ke barat, ada tari Saman dari Aceh yang dibawakan oleh muda-mudi KBRI Roma. Tarian yang dibawakan sambil duduk ini memiliki kesulitan pada koordinasi dan kekompakan dari penarinya yang berjumlah ganjil (11 orang).
Para pemain gamelan tadi juga membawakan satu buah tarian Rampak Kendang. Masih menggunakan beberapa jenis alat kendang, mereka berganti kostum dan naik ke atas panggung dengan gerakan-gerakan seperti pantomime main gamelan. Uniknya, disela-sela tarian tadi salah seorang pemain berlari mengambil senampan penuh cornetto yang dibagi-bagikan kepada siswi TK yang sibuk menonton di mulut panggung, dan hebohlah pemandangan berebut cornetto……

Disela-sela acara hiburan, dilakukan penarikan hadiah secara bertahap. Puluhan hadiah sudah dimenangkan, namun yang paling beruntung hari itu adalah Singor Augusto yang memenangkan hadiah utama yaitu Tiket PP Jkt-Roma-Jkt, selamat jalan-jalan ke Indonesia ya!!!. Meskipun acara sudah ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat, ternyata masih ada banyak orang yang berdatangan untuk mencari kerajinan dan makanan khas Indonesia. Sampai jumpa di bazaar Indonesia tahun depan!.